Saturday, July 11, 2009

CINTAMU LEBIH BERARTI BAGIKU (CHAPTER 3)

Pada keesokan harinya, saya benar benar telah merasa bahwa hatiku telah terikat akan cinta gadis itu. Entah itu tepat pada moment bahwa sedang tak punya teman dekat perempuan yang sesuai denganku, atau itu yang namanya jodoh. Pada siang hari itu, seorang perempuan yang pernah punya hubungan dekat denganku datang. Seorang yang bukan pacarku tapi masih tetap bersedia mengajakku main main di kala senggang. Saya menerimanya sebagaimana seorang teman biasa. Bukan seorang pacar. Waktu itu ia datang untuk mengajakku pergi ke suatu tempat. Saat itu saya tidak menjawabnya pada gadis bernama Mery ini. Saya memang tidak menyukai Mery, tapi biasanya saya tidak merasa keberatan untuk menemaninya kemanapun kadang kami pergi. Dulu memang antara kami ada cinta, tapi ketika saya mendapati dia bersama seorang laki laki, sejak itu saya hanya punya hubungan sebatas hubungan biasa dengannya. Saat dia bersamaku di tempat usaha ayahku hari itu, saya tiba tiba punya pirasat bahwa gadis yang membuatku selalu rindu, akan datang menemuiku. Tapi namanya pirasat, saya sering tidak percaya. Lagi pula gadis bernama Mery yang sedang bersamaku bukanlah pacarku. Aku tahu dia menyukaiku. Tapi diapun mestinya sadar bahwa dia adalah seorang penghianat cinta.
Tak lama kemudian, gadis yang kucinta tiba tiba datang. Saya benar benar merasa telah berdusta padanya. Kukatakan semalam bahwa aku menyukainya. Tapi ia mendapatiku dengan perempuan lain. Wajahnya memerah karena nampak kecewa melihat kami. Dia nampak sangat malu dan mendongkol. Saya menyadari kekesalannya. Lalu spontan saya memperkenalkan gadis yang membuatku selalu rindu ini pada Mery. Kuperkenalkan bahwa namanya LEN. Kukatakan bahwa LEN adalah pacarku. Meri merasa terpukul sekali. Yah. Saya terpaksa melakukannya. Saya lebih menyayanginya gadis ini dari pada Mery yang pernah membuatku sakit hati. Lagi pula benar antara aku dan Mery memang tidak ada hubungan Apa apa lagi. Mery pergi seperti terusir. Dia pergi meninggalkan aku dan LEN. Kuceritakan semuanya agar tidak ada praduga yang salah antara kami. Dan saya amat bersyukur, rupanya ia masih percaya padaku. Begitulah kalau sekilas tentang apa yang pernah kami rasakan dalam awal percintaan kami. Begitulah kalau cinta LEN lebih berharga bagiku.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment