Saturday, July 18, 2009

ROBOHNYA DINDING PENGHALANG (33)

Kejadian sebenarnya akhirnya lebih saya mengerti setelah kakakku yang tinggal se kota dengan LEN menceritakan apa sebenarnya yang terjadi. Seusai LEN memberi tahuku untuk tidak usah datang dalam pertemuan yang kami janjikan, dan kami tidak perlu kawin lari lagi. Di hari ini memang sudah saya maklumi semuanya. Rupanya orang tuaku datang menemui orang tua LEN. Saya sudah paham dalam hal ini. Tapi mengapa kedua orang tuaku sampai ke sana? Mengapa begitu tiba tiba semuanya? Bagaimana orang tua LEN pada akhirnya bisa merestui hubunganku dengan LEN? Semua cerita lengkap akhirnya kudapat dari kakakku karena dia dan kedua orang tuaku sudah berjumpa sehabis perbincangan calon mertuaku dan orang tuaku. Saya jadi maklum. Saya jadi terharu melihat kedua orang tuaku yang amat pandai menjinakkan situasi. Saya juga salut betapa mereka menyayangiku. Mereka tidak ingin bila aku harus mendapat masalah besar dalam perkawinanku dengan LEN. Itu makanya mereka mencoba mendobrak pintu penghalang yang ada. Saya bukan menuduh bahwa calon mertuaku tidak sayang pada LEN. Hanya saja ia tak mengerti dengan cinta kami. Atau juga terlalu membesarkan masalah fitnah yang ada, perbedaan budaya dan juga latar belakang keluarga kami yang berbeda. Itu yang menyebabkan ia mengambil keputusan bahwa ia tidak merestui hubungan cintaku dengan putrinya. Tapi begitulah rupanya kalau sudah jodoh. Pada akhirnya ia memahami bahwa aku dan LEN memang sudah tidak bisa dipisahkan. Ia menyadari bila menghalangi hubungan cinta kami, hanya akan menghancurkan harapan anaknya. Dan hanya akan membuat anaknya lari pada laki laki yang mencintai dan mencintainya. Dengan kedatangan kedua orang tuaku, maka robohkah sudah tembok penghalang kami. Tumbanglah sudah kekeras kepalaan calon mertuaku. Iapun menyadari dan mengerti bahwa saya adalah segala galanya bagi anaknya. Dan LEN adalah segala galanya bagiku. Semoga yang membaca tulisan ini akan bisa menganggap ini sebagai pelajaran Cinta. Memang bagi orang yang tidak berpengalaman dalam urusan cinta kasih, perbedaan keluarga, perbedaan budaya, dan masalah seperti ini akan sering membuat permasalahan serius bagi kalangan yang akan melangkah ke jenjang perkawinan. Sukurlah dalam hal ini, walaupun calon mertuaku kurang mengerti dalam hal ini, tapi ayahku sendiri bisa menyadarkannya. Sehingga kami bisa saling mencintai dan sudah akan melangkah ke masalah perkawinan yang penuh restu dari kedua belah pihak.
By writer of Book:
40 HARI DI TANAH SUCI.

No comments:

Post a Comment