Saturday, July 11, 2009

SEMENJAK DIA ADA DI HATIKU (CHAPTER 5)

Sejak saya menjalin cinta dengan LEN, saya benar benar tidak merasa suka lagi dengan perempuan lain. Entah magnet apa yang ada di dalam diri pacarku LEN. Sebagai seorang laki laki, tentu tidak mengherankan bila kukatakan bukan hanya LEN teman wanitaku. Tapi sejak kami menjalin cinta, rasanya tidak ada cinta lagi yang bisa kuberi pada yang lain. Seperti Mery misalnya. Dia masih tetap datang walau ia telah pernah seperti terusir atas kedatangan LEN tempo hari. Dia masih mencoba mengajakku. Mencoba untuk bermanis mulut, mencoba menunjukkan betapa ia sangat menyukai aku. Tapi semua seakan tidak ada arti bagiku. Rasanya LEN telah merampas semua cinta yang aku miliki. Begitu juga kadang kadang disaat saya tidak bisa menemui LEN, saya sering pergi menemui teman wanitaku yang lain. Tapi sejak kehadiran LEN dihatiku, rasanya dunia ini mulai terasa hampa tanpa kehadirannya di sampingku, walaupun aku sedang bersama kaum hawa yang lain. Setelah terjadinya hubungan cintaku dengan LEN, wanita paling sering kutemui selain LEN adalah Elisa. Hingga pernah beberapa kali saya salah memanggilnya. Saya memanggil Elisa dengan nama LEN. Dia curiga berat. Dia menuduhku telah punya pacar lain. Tapi saya terpaksa berbohong. Saya mengelak. Kukatakan bahwa nama LEN adalah nama adekku sendiri yang sedang kuliah di Jakarta. Berbagai macam alasan kuucapkan agar aku tetap punya penghibur seperti dia. Demi agar aku tetap punya seorang pacar sebagai simpanan. Semua ini terjadi karena saya tidak selalu bisa bertemu LEN setiap hari, karena dia sendiri hanya berstatus pacar buatku pada saat itu. Meski kusadari saya rela melepaskan semua teman wanitaku demi cintaku padanya. Tapi begitulah sifat seorang laki laki. Karena yang kucinta tak bisa kutemui setiap saat, saya terpaksa meneruskan hubunganku dengan teman wanitaku yang lain tanpa sepengetahuannya. Tapi saya bukan menganggap bahwa ini sebuah kemenangan. Saya malah seperti tersiksa bila bila bersama Elisa, dan juga Mary. Sebelum saya menjalin kasih dengan LEN, saya menemui Elisa dan Mary atas dasar suka. Tapi setelah cinta LEN ada di hatiku, rasanya Elisa dan Mary hanya ibarat sebuah boneka cinta disaat aku tidak bersama yang paling kucinta.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

2 comments:

  1. Itulah kalau lagi jatuh cinta, bila bertemu berjuta rasa, bila tidak bersama dunia rasanya hampa.

    ReplyDelete