Tuesday, July 14, 2009

PHOTO SANG KEKASIH (15)

Hubunganku dengan LEN belum termasuk lama. Mungkin hanya sekitar dua bulan. Tapi cintanya telah merubahku 180 derajat. Saya mulai tidak suka keluyuran lagi. Saya lebih suka menghibur diriku dengan pergi bertanding catur, menontm tv, ngobrol bersama teman, atau apa saja asal jangan urusan perempuan selain LEN. Rasa rindu ingin selalu bersamanya semakin memuncak. Sampai sampai aku tidak mau lagi memajang photonya di dinding kamarku. Mulanya kupajang di kamarku. Kupandang disaat aku ingin menikmati wajahnya. Rambut sampai sebahu, bibir memerah dengan lipstik yang ia pakai. Gaun berwarna biru bercampur putih. Menawan sekali. Sering aku memandangi wajahnya disaat aku mau tidur. Tidak pernah saya menyimpan photo perempuan sebelumnya. Tidak pernah seumur hidupku. Tapi untuk LEN, saya benar benar terlena. Dengan kelembutannya, dengan pengertiannya, dan juga dengan kecocokanku mengobrol bersamanya. Lalu karena rasa selalu ingin di dekatnya, karena selalu ingin melihat photo wajahnya di dinding kamarku, akhirnya aku menyimpannya. Kuambil dari dinding dan kusimpan di antara buku buku milikku agar aku tidak melihatnya setiap saat. Kuakui aku sangat mencintainya. Bahkan terlalu merindukannya. Karena itu aku menyimpan photonya. Itu hanya membuatku semakin rindu. Aku ingin selalu dekat dengannya. Aku ingin mendekapnya penuh cinta. Aku tidak mampu hanya berteman dengan selembar photo. Karena itu saya sering menemuinya bila rindu sudah tak tertahankan. Hari hariku mulai terasa tak ada arti tanpa bersamanya. Malam malamku terasa sangat sepi bila tidak besama LEN. Sungguh aku sudah benar benar terjerat dalam cintanya yang begitu memberi arti buat kehidupanku. Kusimpan photonya. Kubiarkan aku tertidur saat mencoba jangan terlalu mengingatnya. Mengingat cinta gadis yang sangat aku rindu dan yang sangat kuharapkan.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment