Friday, July 24, 2009

DEMI KEUTUHAN (41)

Setelah
PERNIKAHAN kami dilaksanakan, memang kutemuilah bahwa tidak akan ada wanita secocok dia untuk menjadi istriku. Tidak akan ada selain dari pada LEN. Aku benar benar telah menemukan kedamaian di rumah tangga kami. Dia benar benar telah diciptakan Tuhan hanya untukku. Semua masa lalu hanya menjadi cerita yang membuat duri dalam hidup kami. Satu minggu setelah pernikahanku dengan LEN, tiba tiba Mery datang padaku. Dia datang dengan urusan bisnis. Tapi itu hanya menurut omongannya saja. Kalau tujuannya yang paling benar, tentu dialah yang paling tahu. Tapi ketika terjadi pertemuan dagang kami berikutnya, LEN rupanya tidak setuju dengan pertemuan itu. Apapun alasannya, apapun tujuannya. Saya sebagai seorang suami tentu harus mengalah atas beberapa alasan. Alasannya karena aku pernah menjalin hubungan cinta dengan Mery. Istriku LEN pernah memergoki aku dan Mery sedang bersama sama. Len pernah hampir merasa benci padaku ketika kami masih berpacaran. Tapi saya mengatakan yang sebenarnya, bahwa aku hanya mencintai LEN. Tapi hari ini, belakangan ini Mery datang atas alasan dagang dan istriku tidak menerima. Aku mengerti. Aku sangat mengerti. Jadi demi hubungan baikku dengan istriku, kukatakan apa sebenarnya yang terjadi pada Mery. Kukatakan agar kami tidak usah berhubungan dengannya dengan alasan apapun. Di satu sisi saya sangat malu. Dia datang dengan alasan dagang, tapi aku menolak dengan alasan istriku tidak setuju. Aku mengatakan bahwa istriku tidak senang melihatku dengan Mery dengan alasan dan tujuan apapun. Tapi meski malu, saya sudah melakukannya demi istriku. Akupun sadar betapa ia membenci Mery. Karena itu aku pernah seperti mengusir Mery. Begitulah yang terjadi di dalam rumah tanggaku. Tapi aku yakin memang ini merupakan jalan yang lebih baik, yang sepatutnya kami lalui bersama. Tak lama kemudian, Merypun menemukan jodohnya. Ia akhirnya menikah dengan seorang Jerman. Sejak itu saya tak lagi melihatnya. Memang lebih baik begitu. Aku juga tak menyukai Mery. Tapi yang membuat aku menerima Mery untuk berbicara hanya karena uang. Tapi seperti kukatakan sebelumnya, istriku tidak menerima dengan alasan apapun. Jadi aku menurut saja. Kulakukan apa yang diinginkan istriku. Demi keutuhan cinta dan perkawinan kami.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment