Sunday, July 12, 2009

KEPERCAYAAN (11)

Dari dulu saya sangat ingin membeli sebuah mobil. Pada saat itu, tiba pulalah saatnya saya akan membelinya. Itupun harus dengan menjual motorku dan kutambah lagi dengan uang simpananku. Kebetulan pula tempat pembeliannya di kota tempat kediaman pacarku. Memang semua itu tak kusengaja harus membeli di kotanya. Semuanya terjadi hanya karena kakakku tinggal disana, dan saya merasa dia lebih pandai daripada saya untuk memilih mana mobil yang paling bagus dan paling cocok dengan keadaan uangku. Kebetulan suami kakakku seorang pedagang mobil, jadi itu makanya saya memilih untuk membelinya saja di kotanya. saya tidak bermaksud untuk menunjukkan apa yang aku miliki padanya. Untuk apa. Toh ia sudah mengakui cintanya padaku ketika ia terlena dalam pelukanku. Ia sudah menjadi milikku walaupun belum ada ikatan seperti yang diperintahkan yang kuasa untuk melaksanakan pernikahan. Bahkan yang membuat saya bingung kalau kupikirkan saat ini, kenapa saya begitu percaya padanya. Sebelum terjadinya transaksi jual beli mobil yang kurencanakan, saya bahkan menitipkan uang pembeli mobil itu padanya. Saya bukanlah seorang yang mudah percaya pada orang lain, tapi itulah yang terjadi hari ini. Entah itu karena rasa cinta yang sangat dalam, atau juga karena dialah yang ditakdirkan Tuhan untuk menjadi milikku selama lamanya. Saya bukan tak pernah merugi karena seorang perempuan sebelumnya. Pernah cincin emas pemberian kakak saya pernah dipinjam Tia untuk mencoba memakai. Tapi justru ia tak mau mengembalikannya lagi. Ia berjanji akan mau memulangkannya kalau saya menikahinya. Tapi percintaanku padanya tidak berlangsung mulus. Akhirnya ia tidak mengembalikan cincin itu hingga hari ini. Tapi bagi LEN, saya mempercayainya sepenuhnya. Saya tak punya keraguan sedikitpun padanya. Semuanya terjadi dengan sesuka Penguasa Jagat Raya. Saya telah datang padanya. Saya telah hadir di lubuk hatinya yang paling dalam. Yaitu seorang yang diciptakan Tuhan untuk mencintai dan mempercayainya sepenuh rasa.
Hari itu berlalu begitu saja. Semua urusanku tentang rencana membeli mobil, rangkum sudah di sore harinya. Rencana membeli mobil ini kutuliskan untuk menggambarkan bagaimana rasa percayaku padanya. Itulah sekilas kisah cintaku dengan LEN kekasihku.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment