Wednesday, July 15, 2009

KUUCAP UNTUKNYA I LOVE YOU, HONEY (20)

Di puncak bukit berbunga yang indah menawan itu, akhirnya kuterima juga jawaban kekasihku LEN. Ia telah mengakui bahwa ia telah bersedia menjadi istriku. Kalimat itu terucap dari bibirnya yang sangat manis. Kusadari pada saat itu bahwa aku telah menawarkan hidupku pada seorang gadis. Menawarkan masa depanku padanya. Menawarkan segala galanya padanya. Dan ia telah menerimanya dengan tulus. Ia telah rela untuk menjadi pendampingku. Ia telah bersedia menyerahkan hidup dan masa depannya padaku. Menyerahkan kendali dan haluan hidupnya di tanganku. Kukecup bibirnya dengan mesra. Kukatakan padanya I LOVE YOU, HONEY. Ia tersenyum dalam dekapanku. Cinta yang tulis suci telah kuterima di samping bunga bunga indah itu. Bunga yang penuh warna itulah sebagai saksi pengakuan cinta kami. Semoga tak ada lagi yang akan mampu memisahkan cinta kami. Tak ada lagi perpisahan di antara kami sampai akhir dunia. Mentari perlahan lahan bergeser ke arah barat. Bergeser pasti untuk mengganti siang menjadi malam. Malam yang tidak pernah rancu dan kelam lagi. Malam yang akan terus cerah dan penuh cinta dan kebahagiaan. Itulah pengharapan setiap insan. Siang yang cerah akhirnya berlalu tanpa duka dan kekecewaan. Hari ini terjawablah sudah keanehan keanehan cinta kami. Rupanya LEN memang tercipta untukku. Dan aku sendiri diciptakan tuhan hanya untuknya. Untuk pendamping LEN dalam meniti kehidupan yang panjang ini. Meniti hidup bersama dalam suka dan duka, dalam gundah dan kebahagian. Terima kasih Tuhan. Kau telah memberikan gadis yang kudambakan menjadi milikku. Semoga cinta kami abadi untuk seumur dunia.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment