Sunday, July 12, 2009

TIADA YANG TAHU HARUM BUNGAKU (CHAPTER 8)

Tidak ada yang tahu sama sekali tentang hubunganku dengan LEN di Padang Sidempuan, kecuali salah satu temanku yang bekerja sebagai honorer di SMA 5 Padang Sidempuan. Yang mengetahui hubungan kami hanyalah dari pihak keluarga LEN dan beberapa temannya saja. Begitulah memang keadaanya. Tidak ada kalau dari pihak temanku. Padahal betapa bangganya aku memilikinya. Betapa senangnya hatiku memiliki pacar seperti dia. Tapi itulah yang terjadi. Lebih baik kubiarkan bungaku tumbuh di dalam hatiku. Bila rindu tak tertahankan, aku akan pergi menemuinya. Kunikmati saat saat indah bersamanya, sampai sampai tidak ada lagi perempuan yang kuinginkan kecuali dia.
Kalau pada Pullah, saya banyak bercerita, bahkan saya pernah membawa LEN ke rumahnya. Kuperkenalkan LEN pada Pullah dan keluarganya. Dan kukatakan pada Pullah bahwa saya sangat menyayangi LEN. Diapun maklum. Dia mengatakan akan bersedia membantu saya bila membutuhkannya. Saya senang punya teman seperti dia. Rela menawarkan bantuannya walaupun saya sedang tidak membutuhkannya. Dengan adanya Pullah, itupun sudah sangat membantu saya. Bila saya bersama LEN, kami bisa pergi ke rumahnya, atau juga ke tempat lain yang memungkinkan kami bisa bercanda dan bersenda gurau. Yah, seperti halnya orang orang yang bercinta lainnya. Seperti pasangan mana saja bila sedang kasmaran. Begitulah kiranya aku dan dia. Begitulah cinta kami bersemi tanpa banyak yang pernah merasakan bau harum bunga cinta kami. Tapi yang jelas aku sudah merasakan bau bunga melati kami. Yang jelas sudah mulai terasa berat rasanya untuk berpisah dengannya di setiap kami akan pulang ke rumah masing masing. Itulah yang terasa di hatiku. Entahlah kalau di dalam hati LEN. Tapi saya selalu melihat cinta di matanya. Saya mulai mengerti dengan hatinya sampai ke dalam dalamnya.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment