Friday, July 10, 2009

PERTEMUAN PERTAMA DENGAN ISTRIKU (CHAPTER 1)

Saat itu saya sedang bersama teman akrab saya bernama Ilham Tanjung. Dia sengaja ingin membeli pakaian buat ia jual di tempat usahanya. Dan saya punya tujuan ke kota yang sama karena ingin membayarkan giro pada sebuah bank bernama Bank Bumi Daya di Padang Sidempuan kala itu. Dengan Astrea Grand kami melaju meninggalkan Kecamatan Panyabungan. Tujuan ke padang Sidempuan yang saat itu masih berstatus ibu kota Tapanuli Selatan.
Setelah urusanku selesai, dan juga seusai menemani temanku untuk belanja ke sebuah toko garment di Pasar Baru Padang Sidempuan, kamipun masih berencana untuk jalan jalan mengelilingi indahnya Kota Salak Padang Sidempuan. Waktu itu tak ada tujuan yang direncanakan. Entah kenapa kami akhirnya sampai ke satu perumahan elit di Padang Sidempuan. Ketika melihat perumahan itu, saya teringat satu perumahan indah di Tanjung Sari Medan yang sering kami buat sebagai tempat kami untuk jalan sore sore ketika saya di Medan. Yang kupikirkan saat itu adalah rasa ingin tahu seberapa jauh perumahan indah yang kami temui ini dengan perumahan indah Tanjung Sari di Medan Sumatera Utara. Kami mondar mandir dari simpang yang satu ke simpang yang lain. Saya bangga rupanya ada perumahan elit di kabupaten saya. Ini kali pertama saya tahu tempat ini. Namanya komplek DPRD Tapanuli Selatan. Entah setelah keberapa kalinya kami membelok, akhirnya kami sampai pada sebuah jalan buntu. Saat itu juga saya turun dari honda dan saya melihat seorang gadis manis sedang duduk di depan rumahnya. Gadis manis berambut sebahu yang cukup membuatku terpesona. Inilah saat pertama saya melihat istriku, atau ibu dari anak anakku. Kami berkenalan di depan rumahnya. Saling memperkenalkan diri beberapa saat. Lalu temanku datang menghampiri kami. Dia juga ikut memperkenalkan dirinya. Tapi entah kenapa ada rasa cemburu di hatiku pada waktu itu. Saya tidak ingin bila temanku memperkenalkan dirinya pada gadis manis ini. Saya merasa cemburu. Entah kenapa perasaan itu ada. Lalu kami teruskan pembicaraan beberapa saat. Rupanya familinya kebetulan bertentangga dengan tempat usaha ayahku. Jadi tak susah susah bila ingin tahu tentang gadis ini lebih jauh. Dalam pertemuan itu, dia hanya memakai pakaian sehari hari saja, tapi saya sangat sangat tertarik. Memang begitulah kalau sudah jumpa dengan jodoh. Inilah awal dari hubungan saya dengan istri saya tercinta.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment