Saturday, July 11, 2009

KEDATANGANMU MEMBUATKU YAKIN AKAN CINTA (CHAPTER 2)

Hari selanjutnya setelah pertemuan dengannya adalah hari hari membingungkan. Terkadang saya menyesal kenapa saya tidak bicara lebih jauh dengannya. Tapi sering juga saya menyadari bahwa tak mungkin saya berbicara lebih jauh karena pertemuan kami sebelumnya adalah pertemuan pertama. Rasa sesal, rasa ingin mengenal lebih jauh, itu yang ada di hatiku pada saat itu.
Berselang beberapa minggu, yaitu ketika saya duduk duduk di sebuah kedai tempat saya sering ngobrol bersama teman, tiba tiba teman saya Ilham datang menghampiriku. Dia memberi tahu bahwa gadis yang berkenalan dengan saya tempo hari di Padang Sidempuan sedang berada di kota saya. Katanya gadis itu datang untuk menghadiri pesta pernikahan saudara sepupunya. Lalu saya terdiam sejenak. Kupikirkan bagaimana langkah selanjutnya. Hingga akhirnya kuingat bahwa saudara sepupu gadis itu adalah temanku sendiri. Jadi ada rasa malu dan Rasa segan untuk pergi menemui gadis itu pada pesta saudara sepupunya itu. Memamg keluarga yang mengadakan pesta itu juga relasi ayahku. Tapi saya mengambil keputusan saja untuk tidak menemuinya. Tapi begitulah kalau namanya jodoh, Tuhan menggerakkan hati temanku untuk berbuat seperti dewa penolong untuk kepetingan saya. Dia menawarkan bantuannya pada saya. Dia bersedia untuk memanggil perempuan itu. Dia mengatakan agar saya menunggu di luar saja, sementara ia pergi memanggil gadis itu ke dalam rumah pesta. Entah dorongan apa ya ada di benakku, akhirnya saya setuju. Temanku pergi memanggil gadis itu, sementara saya menunggu di sebuah persimpangan jalan yang berjarak kira kira 100 M dari rumah pesta.
Tak berapa lama saya menunggu. Gadis itupun datang ditemani seorang saudara sepupunya. Kulihat dari kejauhan. Seorang wanita yang baru kukenal beberapa hari yang lalu telah kegiatan berjalan di Keremangan malam ke arahku. Saat itu saya benar benar telah punya kesimpulan dalam hatiku bahwa dia memang seorang yang telah bersedia menjalin hubungan dengan saya. Tak banyak yang kuingat apa yang kami bicarakan dalam pertemuan itu. Sebab kejadiannya sudah berlalu 15 tahun disaat kutuliskan cerita ini. Tapi yang jelas telah jelas bahwa gadis yang membuatku rindu, gadis yang kuinginkan bersedia menjadi milikku, kini telah ada bersamaku. Malam ini ia hadir dengan gaun warna coklat. Dia kelihatan cukup manis di malam ini. Begitulah cerita pertemuan kami untuk kedua kalinya.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci

No comments:

Post a Comment