Tuesday, July 14, 2009

SAAT TERINDAH BERSAMA KEKASIHKU (18)

Tidak ada yang tahu di dalam rumahku bahwa saya akan menemui LEN hari ini. Dan juga tidak ada yang tahu bahwa saya sudah menjalin cinta dengan LEN. Memang saya kurang terbuka dengan masalah masalah seperti ini. Ketika hari ini kami keluar dari rumah Irma. Saya sempat melihat Irma tersenyum sambil merahasiakan sesuatu di matanya. Keperhatikan mata Irma sejeli mungkin. Rupanya ia sedang merahasiakan seorang laki laki yang sedang melintas dari hadapanku dan LEN. Rupanya laki laki itulah yang membuat Irma seperti main mata dan merahasiakan sesuatu. Kutanyakan pada LEN siapa laki laki itu. LEN menerangkan bahwa laki laki itu seorang yang mencoba untuk dekat dengan LEN. Aku tak menjawab lagi. Aku hanya bergumam dalam hati. Dalam hidup memang ada kalah dan menang. Itu biasa, bisikku dalam hati.
ketika sudah bersama LEN, terasalah kerinduanku mulai terobati. Tak dapat kugambarkan betapa bahagianya perasaanku. Kami bersama berdua di hari itu. Mungkin itulah hari paling bahagia di sepanjang hidupku. Memang LEN lah orang yang paling aku sukai sejak aku mengenal perempuan. Tentu saja aku merasa sangat bahagia. Memadu cinta dengan kekasih dambaan. Pagi tadi masih sempat temanku Ilham mengajakku agar sama sama menemui LEN ketika hendak menuju ke Kota LEN. Tapi saya tidak mau. Aku yakin bahwa dia menyodorkan dirinya untuk ikut, hanya karena ingin membantu kalau LEN tidak menerima permintaanku untuk menikah. Dia mungkin akan berusaha meyakinkan LEN. Sebab tujuanku hari ini karena ingin mengajak LEN untuk menikah. Tapi saya tidak memperbolehkan Ilham untuk ikut. Saya sudah mendapatkan cinta LEN walau tak pernah kuceritakan pada Ilham. Lagi pula saya takut kalau ia hanya akan mengganggu suasana kami saja. Kami memang sama sama berangkat dari kota kami menuju kota LEN. Tapi kami berpisah begitu sampai. Saya pergi ke rumah Irma untuk bertemu LEN. Dan Ilham juga pergi ke kost pacarnya yang kebetulan tinggal di kota yang sama. Sekarang mungkin ia sudah sedang bersama pacarnya, dan saya bersama LEN, di satu tempat yang lebih sering kami kunjungi. Bermaksud hari inilah aku dan LEN akan membahas bagaimana kelanjutan cinta kami selanjutnya.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci
Thank you

No comments:

Post a Comment